(Kuliner) Icip Bebek Bakar 5 Benua Food Junction Grand Pakuwon

Garing dan renyah kulit bebek yang menyatu berkaramel dengan kecap manis menciptakan citarasa rersendiri di dalam mulut…

Bebek Bakar 5 Benua, Hitam Namun Nikmat

Bebek Bakar 5 Benua yang tersajikan saat makan siang bersama beberapa dulur di kawasan Food Junction Grand Pakuwon menjadi menu utama guna mencukupi pemenuhan gizi memasuki tengah hari di Kota Surabaya.

Ada yang unik, saat pertama kali sugimasihada perhatikan penampilan Bebek Bakar 5 Benua yang cenderung berwarna kehitaman karena proses panggang sedikit membuat dahi mengkerut akan berkembangnya asumsi pikiran seputaran rasa nantinya di dalam mulut.

Pahit bisa jadi akan mudah ditemukan, karena gosong kehitaman permukaan kulit Bebek Bakar 5 Benua.

Tersajikan lengkap dengan beberapa potong kacang panjang, irisan mentimun dan beberapa sobekan kubis diasamping sambal serta bumbuan berwarna kuning diatas nasi putih punel berkepul asap menunjukkan masih hangat menggugah selera untuk segera mengecap didalam mulut.

Langsung colek sambal gabungkan dengan sesuap nasi, sedikit pedas bagi sugimasihada, namun tidak membuat berkeringat seketika (baca kurang nendang) dengan aroma tipis terasi dan bawang, gurih dan cenderung dominan menuju manis seperti sambal bajak serta ada sedikit rasa segar asam karena ada irisan mangga muda yang ikut terbawa didalamnya.

Sedikit grogi saat potongan kulit dan daging Bebek Bakar 5 Benua sudah berada di depan mulut pasa suapan berikutnya, sengaja tanpa menambahkan nasi dan sambal guna mendapatkan citarasa tersendiri.

Krenyes garing kulitnya, empuk daging Bebek, dan terasa manis kecap yang sangat menonjol didalam mulut, seolah sudah menjadi karamel kecap karena proses pembakaran.

Anehnya, sugimasihada tidak menemukan pahit dibagian kulit Bebek Bakar 5 Benua karena berpenampilan gosong terbakar dipermukaan.

Suap demi suap, padukan dengan sambal dan irisan beberapa lalapan memang tidak bisa dipungkiri khas rasa Bebek Bakar 5 Benua yang tersajikan hitam kelam menghadirkan citarasa tersendiri.

Enak, Karena Gratis 😆

Sekali lagi permainan asumsi pikiran sugimasihada terbantahkan melalui pengalaman rasa yang berkecamuk membaur didalam mulut membuat tak kunjung berhenti hingga suapan terakhir.

Membuatnya halal ? Karena ditraktir tanpa mengetahui harganya pun sudah halal, semoga barokah.

Semoga bermanfaat, monggo yang ingin memaki dan sukahati sila isi komentarnya.

contact me:

Follow @sugimasihada
Like FB Sugi Masih Ada
Email sugimasihada@ymail.com