Sedikit tentang Kredit Motor Syariah….

Penerapan peraturan Pemerintah yang menganjurkan Bank-bank dan perusahaan-perusahaan pembiayaan di Indonesia yang harus menjalankan minimal DP 20% untuk kendaraan bermotor dan minimal DP 25% untuk property dan perumahan ternyata masih ada celahnya yaaa…


yup….Sistem SYARIAH yang belum diatur atau belum terkena aturan menjadi celah bagi pihak Bank dan Perusahaan Pembiayaan untuk mendapatkan atau memberikan fasilitas kredit kepada konsumen yang membayar DP kurang dari 20 – 25 % dari pokok hutang…

daaah…ndak usah perdebatin kemana-mana…yuk lebih dekat smaa kredit Syariah…

Perbedaan Kredit motor Syariah dengan kredit motor konvensional adalah

  • Akad kredit Syariah jelas dan sesuai syariah.
  • Semua DP kredit motor mengurangi harga cash motor, sehingga cicilan lebih murah.
  • Tidak ada bunga telat bayar kredit motor atau mobil perhari (konvensional 0,3% – 0,5% perhari bila sebulan silahkan hitung sendiri), tetapi Kredit Syariah hanya dikenakan infaq Rp2500,- / hari untuk fakir miskin, hal tersebut ditegakkan untuk kedisiplinan nasabah kredit motor.
  • Bila Anda tidak kuat bayar selama 2 bulan maka motor “ditarik” dengan cara “kekeluargaan” dan motor tersebut akan dilelang, kemudian uang hasil lelang tersebut akan diberikan kepada nasabah yang bersangkutan setelah dipotong sisa hutangnya.
  • Kredit Syariah menerapkan sistem kekeluargaan sehingga Anda dapat tidur nyenyak dalam kredit motor , nyaman, dan tentram serta berlimpah keberkahan dan Anda tidak dibayang-bayangi didatangi oleh “algojo-algojo seram (debt Kolektor)” bila Anda telat bayar angsuran.

edeeen ayeeem kredit Syariah toooh…lah syaratnya hampir sama kok seperti Kredit konfensional biasanya antara lain :

  • Fotokopi KTP pemohon suami istri yang masih berlaku 2 lembar (untuk yang sudah menikah). Bila masih ikut orang tua ditambah fotocopy ktp orangtuanya. Bila masih ikut mertua maka ditambah fotocopy ktp mertua.
  • Fotokopi Kartu Keluarga / Surat Nikah (bila sudah nikah)
  • Fotokopi SPPT PBB / Copy Akad Kredit Rumah (bila masih ikut orang tua pakai PBB orang tua)
  • Fotokopi rekening listrik /  rekening telepon / PAM (bulan terakhir, bila masih ikut orang tua, rek listrik/ telp milik orang tua)
  • Nasabah memiliki sumber penghasilan yang layak (batas maksimal nilai cicilan 30% dari gaji), cukup dibuktikan dengan Slip Gaji (untuk karyawan negri/ swasta) dan atau Data Usaha (untuk pengusaha/ wirausaha) rekening transaksi tabungan selama 3 bulan bagi Anda yang pengusaha.
  • Mengisi formulir permohonan pembiayaan dan dokumen lainnya yang disediakan oleh lembaga pembiayaan Kredit Syariah

hmmm..ternyata baru ngeh juga yaa…tapi tergantung dan saya kembalikan sama mas2 dan mbak2 sekalian ajaa laah mo kredit-nya gimana…kalo masih mampu yaaa tunai aja seeh…kalo boleh ngusulin kredit syariah buat rumah ajaaah…he he

monggo, yang punya pengalaman kredit di share disini…yuuuk…

note: sengaja kutip dari berbagai sumber…

4 tanggapan untuk “Sedikit tentang Kredit Motor Syariah….

  1. Syariah tapi bunganya makin gede… Angsuran tambah gede… Nasabah tambah banyak yang nggak mampu bayar angsuran… cuma sanggup bayar dp awal aja… dp super minim di potong cash back yang gede… mana ada collector yang ramah kalau dah ketemu nasabah yang nggak mau bayar… gila aja yang tulis nih artikel… otaknya cuma membodohi orang aja…

    Suka

Tinggalkan komentar