#kuliner Mie Pangsit Cak Ri, Alumni Universitas Negeri Malang

Asupan gizi sangat perlu untuk menyambung aktifitas melalui hari, dibawah terik mentari ditengah lalu lalang padatnya kendaraan di Kota Malang jangan sampai terlalu memancing makan hati.

Urusan makan di Kota Malang, banyak destinasi kuliner yang sudah punya nama terkenal yang jumlahnya sudah tak terhitung jari, makin kemari makin banyak sekali.

Namun, hanya sebagian yang mengena bagi dompet anak kost yang serba pas pasan (katanya) karena jauh dari orang tua demi mengejar ilmu untuk meraih cita cita.

Warung Mie Pangsit Cak Ri

Adalah Mie Pangsit Cak Ri, konon katanya sudah mengakar dipikiran setiap anak kost, terutama Mahasiswa Universitas Negeri Malang baik Alumni atau yang masih on going.

Sugimasihada termasuk alumni, teringat masa kuliah saat itu sering nongkrong isi jam kosong di kantin Universitas Negeri Malang, lupa lupa ingat lokasinya tepatnya dimana, cuman yang paling ingat masih satu lokasi dengan gedung Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) saat itu.

Mie Pangsit Cak Ri

Tak ada perubahan rasa yang sangat berarti, masih lengkap dengan dua penthol (baso), sayur sawi, bawang goreng, irisan daun bawang, acar mentimun, krupuk Pangsit, dan tentunya taburan daging Ayam mengisi penuh mangkuk ukuran besar.

Jadi bikin kangen sama mantan saat kuliah dulu, eh kangen masa kuliah dulu.

Okelah, namanya Alumni, pasti akan datang until Reuni, temasuk Mie Pangsit Cak Ri ini, yang sekarang sudah menempati bedak yang Ada di Jalan Simpang Wilis Indah Kota Malang tepat disamping pasar bursa buku murah Kota Malang (Pasar Buku Wilis).

Cak Ri, Alumni Universitas Negeri Malang

Hanya selembar uang sepuluh ribuan untuk menjadikannya halal saat ini, kalo dulu seinget saya cuman limaribuan dah istimewa pakek topping hati ayam.

Semoga bermanfaat, monggo yang alumni dan mau reuni rasa Mie Pangsit Cak Ri langsung meluncur saja, dan boleh juga isi kolom komentar, gratis kok.

sebenarnya sudah paham harus ada kelas sport diatas Satria F150 (range harga 21 s/d 25jt)

setidaknya itulah yang sugimasihada tangkep dari video yang menjelaskan secara gamblang perjalanan panjang dari Suzuki Satria sejak diperkenalkan pertama kali hingga saat ini. menyimak dengan cermat bahwasannya target market sudah dipaparkan disana adalah remaja dengan usia 18-24 tahun, jadi untuk usia diatas 24 tahun secara tersirat bukan target utama produk ini. :mrgreen:

Adegan Didalam Video :mrgreen:
Adegan Didalam Video :mrgreen:

helah dari sinilah sebenarnya suzuki sudah paham dari dulu sesungguhnya tergetnya ya hanya range usia kisaran itu saja, setelah diatas usia itu berarti boleh laah keluar dari target, Satria F150 dijual lagi dan ganti product yang range targetnya diatas 24 tahun (apa maksudnya gitu ya? :mrgreen: ).
trus yang menjadi permasalahan (kalo dipermasalahkan) disini adalah pemilik satria F150 yang usianya sudah melebihi 24 tahun, serba cukup dan pas-pasan secara penghasilan, sudah beristri resmi, masih seneng kecepatan, kadang ikutan touring meski sering istirahat, gampang capek karena usia, diarahkan ke produk Suzuki yang mana ya? (kalo sugimasihada boleh usulin sih pindah ja naik angkot :mrgreen: )

trus ada lagi, untuk mayoritas orang tua biasanya kalo beliin sesuatu buat anaknya mempertimbangkan juga masa pemakaiannya, kalo usia pemakaiannya pendek (18-24thn hanya 6thn) pasti sang orang tua juga mikir lagi buat beliin…kalo orang tuanya gahul dan sudah pernah memiliki Satria F150 dulu dan sekarang sudah dijual lagi pasti berpikir lagi… (jadi inget dibelikan baju ma celana oleh orang tua pasti ukuran digedein dikit :mrgreen: ) opo yo ngunu yooo…??? (lak ngengkeel, dikandani beralih ke angkot ae og) 😆

simak yuuk videonya…sekalian reuni dan mengingat lagi sama Satria…

semoga videonya bermanfaat…
monggo yang punyak usulan, ingin memaki dan suka hati sila isi komentarnya…