Single Touring Yamaha All New R15 VVA (Part 2) Berendam di Air Panas Sari Ater Subang

Tak bisa dipungkiri riding potition Yamaha All New R15 VVA sangat membuat cepat lelah bagi sugimasihada, namun demikian sangat nyaman sekali saat melibas tanjakan menuju Kota Subang dari Bandara Halim Perdana Kusuma.

Ibarat power ndak ada habisnya, ini Yamaha All New R15 VVA ndak kehabisan nafas sama sekali, buat melahap tanjakan cukup permainkan persneling tiga dan empat udah melimpah ruah responsif untuk menikung dan take over.

Namun apa daya faktor manusia bukan mesin menempuh perjalanan selama 4 jam diatas Yamaha All New R15 VVA ada kalanya butuh waktu instirahat untuk mengembalikan stamina.

Sepanjang perjalanan di puncak Kota Subang banyak sekali penawaran villa plus plus, plus air panas maksudnya.

Sugimasihada langsung saja melipir ke Kolam Air Panas Alam Sari Ater, tanpa ada pertimbangan atau masukan dari manapun, hanya otomatis berbelok saja dengan harapan tidak jauh jauh dari Kolam Air Panas yang ada di Kota Batu Malang.

Memasuki wilayah Wisata Kolam Air Panas Sari Ater ternyata melebihi harapan seperti yang sugimasihada gambarkan.

Kolam Air Panas Sari Ater Subang

Pengelolaan Wisata Air Panas yang sangat luar biasa sekali, terbuka untuk umum 24jam, terdiri dari beberapa Kolam Air Panas sesuai kebutuhan wisatawan.

Harga Tiket Masuk Sari Ater

Cukup ekonomis bagi wisatawan lokal yang setiap harinya bergelut dengan kemacetan di tengah Pulau Jakarta, wajar dan pantas sekali jika memasuki akhir pekan menjadi jujukan untuk kembali refresh.

Kolam Air Panas Sari Ater

Anehnya semakin malam menuju dinihari semakin ramai, entahlah apa penyebabnya sugimasihada kurang memahami kebiasaan orang dimari atau wisatawan yang mayoritas dari Pulau Jakarta dilihat dari plat nopol mobil yang terparkir.

Overall Kolam Air Panas Sari Ater yang berada di Kota Subang sanggup mengembalikan stamina kembali fresh, setelah berendam, ngopi, dan ngemil berat mie instant.

Jadi enggan balik ke Jakarta mengikuti jadwal penerbangan esok hari menuju Kota Surabaya.

Sejenak memejamkan mata terhanyut ditengah Kolam Air Panas Sari Ater berasa ada yang pijitin dan memanggil, seketika itu juga membuka mata sugimasihada terbangun dari tidur di atas pesawat perjalanan menuju Bandara Halim Perdana Kusuma.

Sudah terbayang agenda meeting, semoga bermanfaat, monggo yang ingin memaki dan sukahati sila isi komentarnya.

Kencan Singkat Dengan Kanjeng Ratu Kendedes

Memasuki jantung Kota Malang melewati kawasan macet saat weekend yakni Jalan Raya Karanglo dari arah Surabaya sengaja sugimasihada merambat pelan mengurangi kecepatan karena setiap kali melintas kawasan ini pasti ada yang membuat jantung berdegup kencang dan pandangan mata berhenti serta fokus pada satu titik di ruas kiri jalan sebelum Fly Over Arjosari.

image
Taman Kendedes Arjosari

Lanjutkan membaca “Kencan Singkat Dengan Kanjeng Ratu Kendedes”

Icip Serabi Imut Depan Pasar Klojen

Mendadak lapar di jam tanggung, karena sudah melewati jam makan siang dan jam makan malam yang masih lama, sedikit ada kalanya mengganggu konsentrasi saat riding tipis tipis menjelang petang di tengah tengah Kota Malang.

Melintas di Jalan Trunojoyo Kota Malang (sekitar Stasiun Kereta Api Malang Kota Baru) tak dapat dipungkiri begitu banyak tempat kuliner yang menggugah selera.

image
Sign Serabi Imut Depan Pasar Klojen

Lanjutkan membaca “Icip Serabi Imut Depan Pasar Klojen”

(Kuliner Malam Surabaya) Bebek Goreng Cabang Purnama di Jalan Raya Kali Rungkut

Gurih Kelapa Goreng, renyah kulit dan empuk daging Bebek Goreng berpadu Sambal Bajak yang nendang dimulut membuat lupa kapasitas perut.

image
Bebek Goreng Cabang Purnama di Kalirungkut

Lanjutkan membaca “(Kuliner Malam Surabaya) Bebek Goreng Cabang Purnama di Jalan Raya Kali Rungkut”

(Face Off) Alun Alun Malang, Ada Yang Hilang dan Ditemukan Lagi

Alun Alun Malang telah berubah tampilan, lebih hijau, lebih hidup, lebih bernyawa.

Setelah mengalami pemugaran total atas intruksi Bapak Walikota Malang beberapa bulan yang lalu, kini Alun Alun Malang secara tampilan mengalami seratus persen perubahan dibanding sebelumnya.

image

Lanjutkan membaca “(Face Off) Alun Alun Malang, Ada Yang Hilang dan Ditemukan Lagi”

(Agenda Tersembunyi) Diatas Honda Vario 150

Selepas Maghrib ada agenda ketemuan dengan salah satu konsumen sekaligus rekan sugimasihada pemilik unit skutik terbaru dari Honda yakni Honda Vario 150.

image

Setelah beberapa menit di pelataran parkir salah satu Bank ternama dimari, akhirnya pemilik Honda Vario 150 dengan rambut sedikit memerah terurai sebahu, berjaket kulit hitam, celana jeans ketat warna hitam, bersepatu hak tinggi hitam dengan membawa helm fullface berwarna hitam juga keluar dari pintu belakang sebuah gedung yang berada di Jl Laksda Martadinata Kota Malang.

Beruntung sekali sugimasihada diijinkan mencoba a.k mencicipi mengendarai diatas Honda Vario 150 menuju salah satu lokasi makan malam yang telah direncanakan sebelumnya dengan isyaratnya memberikan kunci kontak dengan gantungan inisial huruf “M” yang memang menjadi julukannya saat bertugas.

Diatas Honda Vario 150 posisi mengendarai tidak seperti berada diatas skude (skutik gede) yang sugimasihada pernah alami.

Sama halnya seperti mengendarai generasi skutik terdahulu dari Honda terutama Vario series.

Dengan teknologi ACG starter awal menghidupkan mesin halus tidak terdengar dan tiba tiba kitiran mesin sudah berapa di rpm 1500 stasioner.

Jok nyaman terasa lebih lebar, pun dengan berboncengan masih terasa ada sisa tempat duduk yang tidak terisi sepenuhnya karena menjaga jarak.  😆

Berboncengan, merasakan urutan tarikan gas menikmati akselerasi bawah terasa spontan tanpa ada kesan berat hingga kecepatan menunjuk 90kph di speedometer.

Akselerasi memang berbeda dibanding generasi sebelumnya karena kapasitas mesin 150cc menjadikan daya dan power lebih besar dan lebih terasa untuk mengejar top speed.

Berliuk dan sedikit sruntulan melintasi jalanan Kota Malang yang mulai lenggang, tanpa ada kesan kaku diikuti gerakan boncenger yang turut menjaga tubuh berirama mengikuti gerakan sugimasihada.

Mencoba pengereman mendadak saat berboncengan tidak ada gejala oleng a.k stabil berhenti halus dan tanpa sliding dari kecepatan diatas 100kph bisa berhenti sempurna.

Alhasil diatas Honda Vario 150 dengan berboncengan kesan kenyamanan layak diacungi jempol meski mendapatkan cubitan dari pemilik Honda Vario 150 karena khawatir terjadi hal hal yang diinginkan.   :mrgreen:

Model baru dan warna Hitam sangat membuat tertarik dan menjadi alasan yang cukup untuk meminang bagi rekan sugimasihada saat pertama kaki melihat di sosial media, karena seringkali digunakan untuk berkendara pada malam hari dari tempat kerja satu ke tempat kerja lainya.

Pun malam di Kota Malang jarang sekali ditemui kepadatan kendaraan di titik ruas jalan tertentu seperti saat pagi dan saat jam pulang kantor, sangat tepat bagi rekan sugimasihada menggunakan Honda Vario 150 yang sekaligus pencinta akselerasi diatas skutik.

Jadi makin penasaran dengan Honda Vario 150, warna Hitam-nya memang menggoda.

Meski tidak lama dan tidak terlalu jauh menelusuri malam di tengah Kota Malang dengan berboncengan, setidaknya sudah memberikan gambaran dan kesan tersendiri buat sugimasihada diatas Honda Vario 150.

Semoga bermanfaat, monggo yang ingin memaki dan sukahati sila isi komentarnya.

Posted from sugimasihada.com WordPress for Android

Follow @sugimasihada
Like Face Book Sugi Masih Ada
Email sugimasihada@ymail.com

Kuliner Black Out alias NASTAM (Nasi Hitam) Ableh Malang

NASTAM atau Nasi Hitam, aneh dan bikin penasaran bagi setiap pengendara yang melintas di jalan S Parman Malang.

image

Berhasil mendapatkan perhatian belahan hati sugimasihada akhirnya berhenti dan ingin menikmati dan mengenal tentang NASTAM alias Nasi Hitam alias Nasi Black Out.  :mrgreen:

image

Simak nih sensasi yang dirasakan belahan hati sugimasihada yang merasakan mulai suapan pertama :

“Suapan pertama gurih khas nasgor karen saya pecinta kuliner cumi, fine laah tapi pada suapan kelima lebih ngebayangin sepertnya lebih setuju gambaran teman blogger lebih gurih pake susu kental manis, intinya acar timunna tidak banyak membantu…”

Walah, ndak paham apa yang disampaikan belahan hati, coba icipin sedikit memang ada aroma khas cumi yang bisa jadi karena penggunaan tinta cumi.
Berasa sedikit ada rasa aneh, mungkin karena sugimasihada tidak begitu suka sama cumi.
Ada udang yg rasanya tidak menyatu dengan khas bumbu bawang olahan nasi goreng, renyah kubis dan mentimun memang tidak membntu mempengaruhi rasa.
Cukup sudah penasaran terobati, dengan selembar sepuluhribuan ditambah dua lembar dua ribuan menyelesaikan untuk menyelesaikan pembayaran.
Semoga bermanfaat, monggo yang ingin memaki dan suka hati sila isi komentarnya.

Posted from sugimasihada.com WordPress for Android

Follow @sugimasihada
Like Fan Page Sugi Masih Ada
Email sugimasihada@ymail.com

(Lokasi) Ceker Pedas di Malang juga

ketika berbicara makanan atau kuliner malam di wilayah Malang salah satunya ceker pedas pasti yang terpikirkan pertama kali adalah Ceker Glintung si sekitaran Jl A Yani Malang.

itu mungkin hanya pikiran sugimasihada saja kok, :mrgreen: karena memang sugimasihada akui ceker Glintung masih  menjadi prioritas pertama ketika tengah malam kelaparan dan ingin memperlancar pencernaan.

berbicara perihal makanan Ceker Pedes, sekarang makin menjamur lokasi-lokasi warung Ceker Pedas di Kota Malang yang katanya Dingin, maklum Ceker Pedas telah memasuki trending pembicaraan dan menjadi solusi ketika beberapa teman berkumpul dan kelaparan di tengah malam selepas beraktifitas malam (kopdar, clubing, nonton, atau aktifitas lainnya :mrgreen: ..).

nah secara tidak sengaja sugimasihada menemukan salah satu Lokasi Ceker Pedas yang mungkin bisa dijadikan alternatif ketika ditengah malam tiba-tiba kelaparan.

ndak tau apa nama warungnya, ketika melintas di Jl Jakarta Malang tepat jam 11an sugimasihada sedikit penasaran dengan orang yang bergerumbul dibawah tower Neon Box Alfamart

setelah merapat terlihat seorang ibu sibuk menyuguhkan menu Ceker Pedas sesuai permintaan grumbulan orang yang telah mengepung sebuah gerobak berwarna hijau dan putih.

karena pas juga lapar, pas juga perjalanan pulang masih kisaran 30mnt nyampek, iseng-iseng nyobak makan tegah malam dengan Ceker Pedas.

secara rasa tidak ada pilihan selain pedas, ya udah pesan 3 ceker dan 2 sayap diatas sekeranjang nasi beralaskan kertas terlaminating yang biasa digunakan untuk pembungkus (tidak menggunakan piring).

aroma keras cabe tersengat hidung memberikan sinyal kepada otak langsung mencairkan lidah mengaktifkan dan meningkatkan daya selera makan, bumbu merah bawang bening tanpa santan tersaji dengan panasnya nasi langsung membakar lidah dan bibir sejak suapan pertama.

ceker dan sayap ayam lunak permukaan memikat sekali untuk dikuliti menggunakan bibir hingga permukaan tulang terakhir.

dominan rasa pedas, dah itu saja rasa yang sugimasihada dapatkan rasa ayam dan bumbu lainnya yang terkandung didalamnya langsung hilang tak berbekas. recomended sekali bagi penyuka pedas ditengah malam, kalo boleh saranin kasih kecrutan kecap manis diatas Ceker Pedas supaya dominan pedasnya terikat rasa manisnya kecap dan memberikan keunikan rasa tersendiri (tidak monoton pedasnya).

selesaikan pembayaran, hanya melibatkan selembar uang pecahan sepuluh ribuan cukup murah untuk penggemar pedas di malam hari yang melintas di Jl Jakarta Malang. eh iya ada yang lupa, warungnya ada tepat jam 10 malam, dan terdapat nomer antriannya (info dr tukang parkir) buat penggemar Ceker Pedas yang sengaja ingin menikmati dan ngantri sebelum warung beroperasional.

monggo yang minat dan suka pedas ditengah malam sila merapat, semoga bermanfaat.

(Lokasi) Nasi Becek Nganjuk, sudah puluhan tahun becek-nya….

tepat hari ini sugimasihada melanjutkan kembali rea-reo (mumpung masih bisa rea-reo :mrgreen: ), adalah giliran Kota Nganjuk menjadi jujukan…sepintas masuk kota Nganjuk dari arah Kota Kombang terlihat tulisan Nasi Becek…terbesik arti sesungguhnya bahwasannya becek adalah bahasa jawa dari tanah liat yang tidak terlalu basah dan juga tidar terlalu kering kalo sering dengar istilah dari salah sati artis ” udah becek ndak ada ojek…” pasti secara singkat akan terpikirkan asumsi yang tidak mengenakkan… 😆

hal yang sama terjadi pada sugimasihada, konotasi yang macem-macem dan hampir negatif semuanya… dah jangan diperdalam lagi mengenai becek-nya…

tepat waktu makan malam sugimasihada langsung meluncur ke lokasi Nasi Becek yang katanya sudah becek ber puluh puluh tahun yang lalu… :mrgreen:

Lokasi Nasi Becek NGanjuk
Lokasi Nasi Becek NGanjuk

lokasi tepat berada di jantung kota Nganjuk pojokan (lihat peta) terdapat warung Nasi Becek bu Prapti…baru dari sinilah sugimasihada paham Nasi Becek tuh nasi yang gimana…

Nasi Becek Nganjuk
Nasi Becek Nganjuk

topping penampilan dan kelengkapannya mirip sekali dengan soto, ada irisan kubis, irisan daun seledri dan kecambah pendek…semangkuk nasi disiram dengan kuah gulai (sup kambing) dengan beberapa jeroan kambing dan beberapa potong daging kambing yang telah melalui proses sate…santan dan lemak kambing (gulai) terasa pekat dilidah berpadu tengan wangi seledri dan renyahnya irisan kubis….hmmmm….tambah sedikit kucuran dari irisan jeruk nipis pasti akan ilang ngendalnya (istilah lemak pekat amis dilidah) dan sedikit kecap manis menambah variasi rasa dilidah…saran aja, mumpung masih hangat buruan disikat daah, karena lemak akan semakin terasa kalo dingin (bagi yang ndak begitu suka aroma lemak kambing lebih baik jangan)…

semangkuk paket lengkap Nasi becek yang resepnya diturunkan puluhan tahun yang lalu hingga kini masih diproduksi oleh Bu Prapti cukup ditebus dengan 2(dua) lembar uang pecahan 5(lima) ribuan…

monggo yang suka berburu kolesterol sila mampir ke Nasi Becek Bu Prapti, pesan plus seporsi Sate Kambing pasti lekas naik dan berkeringat untuk menghabiskan waktu bermalam di Kota Angin (Nganjuk) ini…palagi yang sudah berpasangan, rekomended banget daah, yang masih singgle jangan coba-coba yaaa… #eh :mrgreen:

monggo yang ingin memaki dan suka hati sila isi komentarnya…