Mie Ayam Rhama, Kenikmatan Yang Tersembunyi

Perpaduan aroma kaldu ayam dan daun bawang yang melayang terbawa angin menyeberang melintasi jalan pintas untuk memangkas waktu bagi seorang sales menuju Buduran dari Sedati melewati Pasar Betro membuat hilang konsentrasi berkendara dalam sekejap.

Entahlah dikarenakan sudah memasuki waktu makan siang untuk bagian Kabupaten Sidoarjo dan sekitarnya, atau karena tergoda melalui pencitraan rasa di indra penghisap, atau pun dua duanya yang sengaja menjadikan alasan kuat untuk singgah sekedar menikmati menu kesukaan sugimasihada yakni Mie Ayam.

Lanjutkan membaca “Mie Ayam Rhama, Kenikmatan Yang Tersembunyi”

(Honda Biker Day 2015) Peserta Over Kuota, Tepat Sasaran dan Wajar Sekali

Lokasi Honda Biker Day 2015 yang telah dilaksanakan beberapa hari yang lalu memiliki cerita tersendiri bagi sugimasihada, meski tidak menghadiri.
Pemilihan lokasi Di Jawa Timur tepatnya di Kota Pacitan yang memiliki cerita Kota 1001 Gua dan Pantai yang bersinggungan langsung dengan Jalur Selatan yang sempat menjadi buah bibir bagi pencinta Touring yang melintas adalah pengambilan keputusan yang tepat sekali.

image

Lanjutkan membaca “(Honda Biker Day 2015) Peserta Over Kuota, Tepat Sasaran dan Wajar Sekali”

Memberikan Rasa Aman dan Nyaman Kepada Pemudik, Bale Santai Honda Dibuka Mulai Hari Ini di Sepanjang Jalur Mudik

Mudik saat Lebaran sudah menjadi tradisi dimari, dan sudah menjadi sebuah keharusan bagi masyarakat yang meninggalkan kampung halaman guna mencapai kemandirian ekonomi keluarga.

Kembali ke kampung halaman guna berbagi kebahagiaan di hari yang Fitri, berkumpul bersama orang tua, sanak saudara dan orang yang dikasihi pasti dijalani.

image

Lanjutkan membaca “Memberikan
Rasa Aman dan Nyaman Kepada Pemudik, Bale Santai Honda Dibuka Mulai Hari Ini di
Sepanjang Jalur Mudik”

jadi Pertamax di warung Lalapan Jawa ini memang sesuatu…

benar dan terbukti sekali memang menjadi pembeli pertama (pertamax) di warung Lalapan Jawa ini akan merasakan sensasi yang luar biasa dan sesuatu banget pagi penikmat kuliner yang suka pedas dalam bentuk sambal yang berteman dengan lalapan.

dan itu sugimasihada alami sendiri ketika beberapa kali lewat Jl Gatot Subroto (depan showroom Suzuki HSM Turen) terdapat sebuah warung Lalapan yang dikerumuni banyak orang hingga bentuk dan wujud gerobaknya nyaris tidak terlihat.

akhirnya pada kesempatan weekend kemarin sugimasihada sengaja menjadi pertamax hunter untuk Warung Lalapan Jawa, sukses siih, tapi masih bukan yang pertamax. :mrgreen:

penasaran dengan menu Lalapan Jawa ini apa saja kok bisa banget mendapatkan perhatian dari penduduk sekitar, bahkan orang yang melintas pun bersedia mengantri demi mendapatkan paket Lalapan Jawa untuk makan malam.

sama seperti halnya warung Lalapan yang berada di pinggir jalan lainnya, terdapat beberapa jenis Lalapan yang penyajiannya melalui proses penggorengan yakni Bebek, Ayam, Ikan Lele, Ikan Mujaer, Belut, Tempe dan Tahu (seperti apa yang sugimasihada liat).

akhirnya Belut menjadi pilihan, terus terang karena Belut memiliki sejarah sendiri dengan sugimasihada (lain kali aja ceritanya yang ini), dengan tegas si mbak-nya langsung menanyakan menggunakan sambal matang atau sambah mentah ? spontan kaget dan reflek ngucapin minta dua-duanya jenis sambal yang pedas. :mrgreen:

sambil persiapin menu Belut yang sugimasihada pesan, si mbak-nya juga terampil sambil menanyakan pesanan berikutnya dari beberapa orang yang telah mulai bergerumbul disekitaran gerobaknya.

nah, giliran menikmati Belut inilah yang membuat sugimasihada terlena (sampai lupa foto) :mrgreen:

entah karena kelaparan atau memang sangat menggugah selera sulit sekali diungkapkan dengan kata-kata, aroma Belut goreng berpadu dengan bumbu rendam kunir ketumbar dan bawang memacu hidung untuk segera memberi sinyal untuk segera melahap habis.

daging yang Belut empuk tidak terlalu kering, tidak berasa tanah, tulangnya renyah aroma khas Belut tidak kalah dengan bumbu rendamnya, berwarna mengkilat ada kekuningannya sangat berbeda dibandingkan seperti lalapan Belut yang sering sugimasihada liat di sepanjang jalan Turen ke Malang yang cenderung ada kulit (rabuk) atau terlalu kering ketika menggoreng.

sadisnya sambal mentah sambal terasi (dengan tomat yg telah digoreng sebentar) memberikan citarasa tersendiri dengan pedas yang mengalir dari ujung lidah hingga penuh didalam mulut serasa tak ingin putus dan menghentikan suapan. (lupakan sambal matangnya)

wenak, berkeringat, kenyang, puas, mungkin itu yang bisa sugimasihada ungkapkan ketika menjadi pertamax di warung ini, hanya dengan selembar uang sepuluh ribuan dan selembar uang duaribuan sudah diperbolehkan pulang lengkap dengan penutup jeruk hangat untuk menetralisir pedas.

semoga bermanfaat, monggo yang ingin memaki dan suka hati sila isi komentarnya…

(Lokasi) Ceker Pedas di Malang juga

ketika berbicara makanan atau kuliner malam di wilayah Malang salah satunya ceker pedas pasti yang terpikirkan pertama kali adalah Ceker Glintung si sekitaran Jl A Yani Malang.

itu mungkin hanya pikiran sugimasihada saja kok, :mrgreen: karena memang sugimasihada akui ceker Glintung masih  menjadi prioritas pertama ketika tengah malam kelaparan dan ingin memperlancar pencernaan.

berbicara perihal makanan Ceker Pedes, sekarang makin menjamur lokasi-lokasi warung Ceker Pedas di Kota Malang yang katanya Dingin, maklum Ceker Pedas telah memasuki trending pembicaraan dan menjadi solusi ketika beberapa teman berkumpul dan kelaparan di tengah malam selepas beraktifitas malam (kopdar, clubing, nonton, atau aktifitas lainnya :mrgreen: ..).

nah secara tidak sengaja sugimasihada menemukan salah satu Lokasi Ceker Pedas yang mungkin bisa dijadikan alternatif ketika ditengah malam tiba-tiba kelaparan.

ndak tau apa nama warungnya, ketika melintas di Jl Jakarta Malang tepat jam 11an sugimasihada sedikit penasaran dengan orang yang bergerumbul dibawah tower Neon Box Alfamart

setelah merapat terlihat seorang ibu sibuk menyuguhkan menu Ceker Pedas sesuai permintaan grumbulan orang yang telah mengepung sebuah gerobak berwarna hijau dan putih.

karena pas juga lapar, pas juga perjalanan pulang masih kisaran 30mnt nyampek, iseng-iseng nyobak makan tegah malam dengan Ceker Pedas.

secara rasa tidak ada pilihan selain pedas, ya udah pesan 3 ceker dan 2 sayap diatas sekeranjang nasi beralaskan kertas terlaminating yang biasa digunakan untuk pembungkus (tidak menggunakan piring).

aroma keras cabe tersengat hidung memberikan sinyal kepada otak langsung mencairkan lidah mengaktifkan dan meningkatkan daya selera makan, bumbu merah bawang bening tanpa santan tersaji dengan panasnya nasi langsung membakar lidah dan bibir sejak suapan pertama.

ceker dan sayap ayam lunak permukaan memikat sekali untuk dikuliti menggunakan bibir hingga permukaan tulang terakhir.

dominan rasa pedas, dah itu saja rasa yang sugimasihada dapatkan rasa ayam dan bumbu lainnya yang terkandung didalamnya langsung hilang tak berbekas. recomended sekali bagi penyuka pedas ditengah malam, kalo boleh saranin kasih kecrutan kecap manis diatas Ceker Pedas supaya dominan pedasnya terikat rasa manisnya kecap dan memberikan keunikan rasa tersendiri (tidak monoton pedasnya).

selesaikan pembayaran, hanya melibatkan selembar uang pecahan sepuluh ribuan cukup murah untuk penggemar pedas di malam hari yang melintas di Jl Jakarta Malang. eh iya ada yang lupa, warungnya ada tepat jam 10 malam, dan terdapat nomer antriannya (info dr tukang parkir) buat penggemar Ceker Pedas yang sengaja ingin menikmati dan ngantri sebelum warung beroperasional.

monggo yang minat dan suka pedas ditengah malam sila merapat, semoga bermanfaat.