Testride Sehari 210KM, Yamaha FreeGo

Puas puas dah, tepatnya kemarin Selasa 13 Agustus 219 sugimasihada mendapatkan kesempatan mengenali lebih dekat skutik terbaru dari Yamaha yakni Yamaha FreeGo.

Yamaha FreeGo S (ABS)

Kesempatan yang sangat luar biasa langka sekali, melalui Dealer Yamaha Anugerah yang ada di Jl Kol Sugiono Mergosono sugimasihada bisa ngicipi impresi bertatap muka langsung sekaligus menggagahi Yamaha FreeGo untuk mendukung aktifitas sales (baca : bakul) keliling jawa timur.

Start dari kediaman sugimasihada di dekat Pasar Induk Gadang, selepas subuh bertolak ke Kota Surabaya dengan bahan Bakar sudah full, dan speedometer setting trip 0KM.

Sungguh diluar asumsi dan harapan sugimasihada, skutik Yamaha FreeGo dibanding dengan generasi skutik Yamaha lainnya, mengalami perombakan (penyempurnaan) yang sangat luar biasa di sektor dapur pacu dan beberapa fitur yang sangat membantu memberikan kemudahan dalam mendukung aktifitas sebagai seorang sales.

Berbicara akselerasi, dapur pacu, dan top speed, Yamaha FreeGo sangat keluar dari konteks kebiasaan Yamaha, yang mana generasi mesin dengan Teknologi Blue Core, terkenal akan akselerasi bawah yang beringas, dan dengan suara yang sedikit kasar, di Yamaha FreeGo boleh dikatakan hampir tidak ada.

Panel sebelah kanan ( Auto Stop & Go, Hazard, Starter )
Panel sebelah kanan ( Auto Stop & Go, Hazard, Starter )

Akselerasi yang lebih halus, smooth tanpa hentakan tiba tiba dan suara putaran CVT yang halus, memberikan sensasi kenyamanan untuk awal berkendara.

Keyless, terintergasi dengan Buka Bagasi dan Buka Tangki Bbm

Posisi riding yang nyaman dengan jok yang lebih lebar dan empuk, didukung dengan suspensi yang mumpuni, nyaman sekali untuk melibas tekstur aspal yang bergelombang tidak rata sepanjang jalan Kota Malang menuju Kota Surabaya.

Top speed pun demikian, memang tidak mudah diraih, namun demikian bisa juga Yamaha FreeGo menyentuh 110kpj jalan lurus singosari ke lawang tetap stabil, tanpa limbung, dan tak ada gejala bergetar yang berlebihan.

Generasi Blue Core pun tidak diragukan lagi untuk nilai ekonomis bahan bakar, secara Yamaha FreeGo masih bisa mencapai average 70kpl. Jadi Makin berhemat dah untuk mobilisasi.

Satu yang sangat membantu bagi sugimasihada, sebagai seorang sales yang selalu membawa produk terikat dibagian boncenger, pengisian bahan bakar tidak perlu membongkar untuk mampir SPBU.

Tidak perlu turun, untuk isi BBM

Yamaha FreeGo dengan fitur ABS, juga menambah rasa percaya diri rider untuk berani berakselerasi di kepadatan jalan raya Kota Surabaya tanpa kuatir pengereman mengunci dan sliding.

Tak terasa, sehari menggunakan Yamaha FreeGo trip menunjukkan 210Km lebih, anehnya tidak berasa ada bagian tubuh sugimasihada yang kecapekan, perlu ditambah lagi ini jarak tempuhnya.

Mencapai isi BBM lagi

Overall, Yamaha FreeGo sangat nyaman sekali, sebagai skutik untuk mendukung keseharian beraktifitas dengan jarak tempuh yang lumayan jauh.

Semoga bermanfaat, monggo yang ingin memaki dan sukahati sila isi kolom komentar.

Suzuki Nex II, Konsumsi Bahan Bakar Saat Menghadiri HBH Jatimotoblog Blitar

Sunrice di Bendungan Lahor

Minggu pagi, tepatnya 8 Juli 2018 sugimasihada bersama belahan hati dan buah hati meluncur dari kediaman di Kota Malang (Kedungkandang tepatnya) ditemani Suzuki Nex II yang belakangan ini viral di media sosias karena baru saja diperkenalkan secara resmi oleh PT SIS beberapa minggu yang lalu.

Selepas subuh, tepat pukul 05:00 WIB dengan kondisi tangki bahan bakar sudah isi Full Pertalite menyusuri aspal menuju kediaman Rudysoul.com di Kanigoro Kota Blitar untuk menghadiri agenda HBH Jatimotoblog.

Bertiga diatas skutik terbaru yakni Suzuki Nex II yang sugimasihada pinjam dari Dealer Suzuki SMG Gadang Jl Satsuit Tubun Malang sengaja sugimasihada lakukan untuk mendapatkan impresi yang berbeda karena seringkali terjadi kondisi yang sama dengan kendaraan transportasi dalam hal ini skutik yang sugimasihada miliki saat ini.

11 – 12 Suzuki Nex II bersanding Honda Beat

Mendapatkan respon positif, dari belahan hati dan buah hati seputar kenyamanan berkendara saat melibas lubang dan berbagai tekstur aspal dari Kota Malang menuju Kota Blitar dengan jalur Bendungan Lahor.

Empuk, suspensi ada perubahan dibanding generasi sebelumnya, selain dimensi yang mekar lebih panjang dan desain body yang kekinian dengan area tapak kaki lebih lebar memberikan tingkat kenyamanan melebihi ekspektasi berkendara skutik yang ada di low price model segment.

Akselerasi sedikit terlambat dibanding dengan generasi sebelumnya, bisa jadi karena sudah menggunakan sistem injeksi, yang mana untuk tarikan awal terasa berat, namun demikian power cukup mumpuni untuk melibas tanjakan berkelok di daerah Kasamben.

Full to full Pertalite

Satu hal yang cukup membuat terkejut adalah konsumsi bahan bakar pertalite yang sugimasihada gunakan metode full to full berbanding dengan jarak tempuh.

Odometer awal 8km

Odometer akhir 177km

Pertalite 3,2ltr

Perbandingan 1 : 52,8 km/ltr

Overall bisa dikatakan Irit, untuk perjalanan yang sugimasihada tempuh dengan rute dari Kota Malang, Kanigoro, Gunung Kelud, dan Nglegok, yakni lebih irit dibanding generasi sebelumnya.

Dan yang pasti lebih menyenangkan saat mengendarai Suzuki Nex II tidak ada cubitan dari belahan hati sugimasihada yang setia menjadi boncenger seperti biasanya.

HBH Jatimotoblog Blitar (Gunung Kelud)

Semoga bermanfaat, monggo yang ingin memaki dan sukahati sila isi kolom komentar.