Mie Ayam, ibarat lagu wajib sebelum memulai aktifitas kembali sebagai penyemangat dan mood booster bagi sugimasihada mengawali kembali ider (baca: keliling) sebagai bakul (baca : sales) setelah beberapa hari berlibur Lebaran sesuai peraturan dan anjuran cuti bersama oleh pemerintah dimari.
Kota Sidoarjo bisa jadi menjadikan fokus utama dalam beberapa bulan ini untuk keluar masuk hotel ke hotel, cafe ke cafe dan beberapa outlet bakery yang telah ada atau yang masih baru mengingat masih jauh dari harapan dan masih banyaknya peluang yang bisa di maksimalkan disana.
Memasuki waktu makan siang, sambil menunggu jam operasional beberapa cafe yang ada di Kota Sidoarjo, sugimasihada iseng berjalan ke Selatan Masjid Agung Sidoarjo yang berada di sekitar Alun Alun Sidoarjo selepas Dhuhur.
Ada kerumunan parkiran sepeda motor dan mobil di ujung barat jajaran tenda kuliner menarik perhatian sugimasihada untuk menghampiri.

Tertulis jelas Bakso Dan Mie Ayam Handayani, dengan berjubel penikmat kuliner entah itu Bakso atau Mie Ayam yang sedang dikecap nampak dari seberang jalan.
Karena Mie Ayam, otomatis sudah terbayang di pikiran citarasanya.
Tidak banyak pertimbangan, langsung menepi parkir dan memesan seporsi Mie Ayam dan segelas es teh manis.
Menunggu dengan kesabaran, sambil mengecap air ludah sendiri menyaksikan kanan kiri depan berhadapan dan berdesakan se-meja bersama penikmat Mie Ayam yang telah terlebih dahulu menerima pesanan.
Dan hingga akhirnya tersaji seporsi Mie Ayam si depan sugimasihada, tidak penuh semangkuk, dan boleh dibilang porsinya terlalu kecil untuk ukuran anak anak.

Ah sudahlah, karena sudah terlalu penasaran langsung saja sikaaat selepas berdoa.
Terkejut, dengan citarasa suwiran daging ayam sebagai topping mie ayam yang rasanya tajam berdiri sendiri khas mie ayam keliling yang berada di sekitar Jalan Malioboro Kota Gudeg, berani dominan lengkuas berbadu dengan gurihnya irisan daun bawang merah yang menghitam sebagai pertanda kecap dan bumbu merasuk kedalam.
Lah kok wenak rek, mie-nya pun kenyal dengan tingkat kematangan yang pas dan ukuran diameter yang besar memanjang seperti tanpa terputus hingga habis seporsi.
Mendadak baru ingat belum terfoto, oke dah pesan seporsi lagi, disamping porsinya yang untuk anak anak, memang belum sempat juga sugimasihada mendokumentasikan. (alesan) 😆
Menjadikan halal, cukup selembar uang sepuluh ribuan untuk seporsi Mie Ayam dan Es Teh (diawal) tidak termasuk Mie Ayam pesanan tambahan.
Berkenan? Mampir saja, semoga bermanfaat, monggo yang ingin memaki dan sukahati sila isi komentarnya.
Maknyusss..
http://sebarkan.org/2016/07/11/kalahkan-tuan-rumah-ini-9-fakta-menarik-kemenangan-portugal
SukaSuka
jadi ngiler denger ceritanya 😀 uwenak ki…http://cicakkreatip.com/tentang-saya-5/
SukaSuka
Gek merapat wae… 😉
SukaSuka